Gunungkidul tidak hanya wisata pantainya yang terkenal namun akhir-akhir ini banyak tempat wisata yang bermunculan dan sangat menarik untuk di kunjungi seperti tempat yang satu ini Gunung Batur atau sering di sebut Gunung Api Purba Gunungkidul, Gunung Batur ini terletak di dusun Ngelo, desa Balong, kecamatan Girisubo, kabupaten Gunungkidul.
Rute ke Gunung Batur Gunungkidul
Jarak dari kota Yogyakarta kurang lebih 80km dapat di tempuh 2 jam perjalanan,
Rute menuju ke Gunung Api Purba Batur ini ada dua jalur yaitu,
Jarak dari kota Yogyakarta kurang lebih 80km dapat di tempuh 2 jam perjalanan,
Rute menuju ke Gunung Api Purba Batur ini ada dua jalur yaitu,
Rute pertama,
Yogyakarta > Wonosari > Tepus > Purwodadi > Balong (balai desa Balong) ambil arah kanan melewati jalan cor blok kurang lebih 5 kilo ke arah selatan, kita akan melewati perkampungan setelah itu ladang yang cukup lumayan jauh sesampainya di pertigaan (tempat pembuatan arang) ambil arah kanan lalu ada pertigaan lagi ke kiri arah ke Pantai Watu Lumbung kalau lurus mentok di Gunung Batur.
Yogyakarta > Wonosari > Tepus > Purwodadi > Balong (balai desa Balong) ambil arah kanan melewati jalan cor blok kurang lebih 5 kilo ke arah selatan, kita akan melewati perkampungan setelah itu ladang yang cukup lumayan jauh sesampainya di pertigaan (tempat pembuatan arang) ambil arah kanan lalu ada pertigaan lagi ke kiri arah ke Pantai Watu Lumbung kalau lurus mentok di Gunung Batur.
Rute kedua,
Yogyakarta > Wonosari > Semanu > Giri Panggung > Cuwelo > Jepitu ( ambil arah kanan satu arah ke Pantai Wediombo) > sebelum sampai di pantai Wediombo belok kanan mengikuti jalan cor blok kurang lebih 2km > pertigaan tempat pembuatan arang belok kiri > pertigaan kalau ke kiri ke pantai Watu Lumbung kalau lurus mentok sampai di kaki Gunung Batur .
Yogyakarta > Wonosari > Semanu > Giri Panggung > Cuwelo > Jepitu ( ambil arah kanan satu arah ke Pantai Wediombo) > sebelum sampai di pantai Wediombo belok kanan mengikuti jalan cor blok kurang lebih 2km > pertigaan tempat pembuatan arang belok kiri > pertigaan kalau ke kiri ke pantai Watu Lumbung kalau lurus mentok sampai di kaki Gunung Batur .
Bila anda merasa kebingungan anda bisa bertanya pada penduduk sekitar, kalau anda memakai GPS berikut titik koordinatnya -8.183239,110.695734
Kawasan Gunung Batur saat ini masih dalam proses pembangunan dari pemerintah daerah, karena Gunung Batur menjadi tempat wisata baru yang satu jalur dengan pantai watu Lumbung. Ketika kami sampai di kawasan Gunung api purba Batur ini kami di sajikan dengan pemandangan ladang penduduk yang sangat hijau ketika kami mulai ingin mendaki lereng kemiringannya cuku curam hampir 80derajat dan jalur setapak nya hanya kecil sekali.
ketika kami beristirahat di perjalanan ada bapak- bapak yang mau mencari rumput untuk ternak nya kami sempat bertanya-tanya sedikit apakah nanti kalau pulang membawa rumput juga melewati jalur ini katanya iya wah luar biasa ya perjalanan yang menantang nyali masih juga membawa beban berat seperti rumput dan kayu.
Ketika perjalanan kami sudah kira- kira sampai pertengahan kami melihat masyarakat disini memelihara ternaknya ada di sekitaran bukit wah yang jadi pertanyaan bagaimana hewan ini bisa naik atau turun jalan yang tadi ya? Atau mungkin ada jalur lain? Wah penasaran banget.
Karena di gunung Batur ini banyak yang di manfaatkan oleh para warga setempat untuk bercocok tanam namun dengan metode tadah hujan jadi panennya cuma satu tahun sekali. Perjalanan masih lumayan jauh namun kali ini trackingnya tidak seperti awal naik tadi ya lumayan sulit namun lebih santai karena kita sudah bisa melihat alam sekitar kita dari ketinggian.
Ketika kami sudah sampai bukit paling atas kita bisa menyaksikan samudera Hindia, kalau kita menengok ke barat daya disana sangat kelihatan gunung berapi dan pemandangan alam gunung seribu. Di puncak Gunung Batur ini juga ada marcusuar yang sepertinya habis di renovasi dan marcusuar ini masih aktif untuk memberi tanda lalu lintas laut.
ketika kami beristirahat di perjalanan ada bapak- bapak yang mau mencari rumput untuk ternak nya kami sempat bertanya-tanya sedikit apakah nanti kalau pulang membawa rumput juga melewati jalur ini katanya iya wah luar biasa ya perjalanan yang menantang nyali masih juga membawa beban berat seperti rumput dan kayu.
Ketika perjalanan kami sudah kira- kira sampai pertengahan kami melihat masyarakat disini memelihara ternaknya ada di sekitaran bukit wah yang jadi pertanyaan bagaimana hewan ini bisa naik atau turun jalan yang tadi ya? Atau mungkin ada jalur lain? Wah penasaran banget.
Karena di gunung Batur ini banyak yang di manfaatkan oleh para warga setempat untuk bercocok tanam namun dengan metode tadah hujan jadi panennya cuma satu tahun sekali. Perjalanan masih lumayan jauh namun kali ini trackingnya tidak seperti awal naik tadi ya lumayan sulit namun lebih santai karena kita sudah bisa melihat alam sekitar kita dari ketinggian.
Ketika kami sudah sampai bukit paling atas kita bisa menyaksikan samudera Hindia, kalau kita menengok ke barat daya disana sangat kelihatan gunung berapi dan pemandangan alam gunung seribu. Di puncak Gunung Batur ini juga ada marcusuar yang sepertinya habis di renovasi dan marcusuar ini masih aktif untuk memberi tanda lalu lintas laut.
Di atas Gunung Batur ini kita bisa berfoto ria dengan background pemandangan sekitar, di tempat ini juga bisa kita temui kentheng Gandok (sumur Gandok) yang konon katanya airnya tidak pernah habis walaupun pada musim kemarau.
Gunung Batur ini juga ada cerita mistisnya konon katanya di tempat ini petilasan, tempat pertapaan dan juga tempat mengubur ari-ari Jaka Mursada yang konon ketika Jaka Mursada lahir ketika itu ibunya meninggal dan ari-arinya disuruh dikuburkan di Gunung Api yang mau meletus sesudah ari-ari itu di kuburkan di puncak kawah Gunung Berapipun tidak jadi meletus sampai sekarang sehingga konon katanya nama Gunung ini di namai Gunung Batur, yang dalam bahasa Jawa disebut Batur adalah ari-ari tersebut.
Dan sampai sekarang Gunung ini katanya masih angker dengan berbagai cerita dan pengalaman warga masyarakat setempat.
Dan sampai sekarang Gunung ini katanya masih angker dengan berbagai cerita dan pengalaman warga masyarakat setempat.
Setelah kami puas dengan tempat ini kami segera turun dan kami segera melanjutkan perjalanan kami ke pantai Watu Lumbung yang tepatnya di bawah kaki Gunung Batur ini. Saran kalau mau ketempat ini bawa bekal ya dan jangan merusak lingkungan alam kita.
0 Response to "Rute Gunung Batur, Gunung Api Purba Batur Gunungkidul"
Post a Comment