Pantai Baron Sudah Tak Seindah Dulu, ini penyebabnya

Siapa sih yang ga tau dengan Pantai Baron?? Pantai Baron sudah menjadi sosok tempat yang legenda di kalangan wisatawan.

Di kala pantai-pantai di Gunungkidul Belum di bangun dan belum ada pengunjung, pantai Baron sudah menjadi tempat paling favorit wisatawan sejak dulu.

Pantai Baron sejak dahulu sudah berfasilitas lengkap dari pada tempat wisata lain di Gunungkidul. Fasilitas di pantai Baron seperti halnya
Toilet, parkiran luas, mushola, pendopo, penginapan, pedangang (makanan, oleh-oleh, rumah makan, asesories), resto, posko SAR, TPI,dll hal ini membuat para pengunjung wisatawan menjadi sangat nyaman dan senang ketika berwisata ke pantai Baron.

Tidak hanya fasilitas pantai Baron juga terkenal akan pasir pantai nya yang luas dan ada aliran sungai nya sehingga banyak wisatawan yang bermain dengan air kala di pantai ini.

Pantai Baron juga diminati pengunjung karena lautnya yang indah nan bersih.

Baca Juga : RUTE MENUJU BUKIT PENGILON .

Namun pada kali ini seperti berbalik dan berbeda jauh "pantai Baron tak seindah dulu" hal itu ketika admin kangen dengan Pantai Baron, bersama keluarga di tengah kemacetan menuju Pantai Baron akhirnya bisa nembus kemacetan dan sampai di pantai Baron.

Ketika sampai parkiran di Pantai Baron sudah terasa sesak dan lautan manusia seakan berdatangan untuk meny3rbu pantai.

Sesampai di pantai Baron rasanya sudah ragu untuk meneruskan langkah karena sudah di hidangi bau busuk dan ami5, selain itu Pantai Baron juga kurang tertata.

 Penasaran dengan hal ini di tengah kerumunan wisatawan dan perahu nelayan yang murat-marit tidak tertata saya merangsek ke depan.

Baca Juga : MENIKMATI PESONA BUKIT MARACAH GUNUNGKIDUL .

Di tepian air sangat-sangat tidak layak untuk di buat tempat wisata, karena saya menemukan beberapa tumpukan sampah bekas makanan dan minuman berserakan di berbagai tempat, selain sampah pengusaha sewa payung dan tikar tidak memperhatikan seni dan kerapian. Seperti foto di bawah ini sepanjang tepi pantai di penuhi payung dan tikar. Lalu wisawan bisa menikmati apa kalau seperti ini??? Jalan untuk wisatawan ke tepi pantai lewat mana??

Heran saya harusnya dengan situasi pantai baron yang sudah menjadi legenda dan di sukai wisatawan seharusnya mereka lebih pintar untuk menarik wisatawan untuk datang kembali. Kalau seperti ini siapa yang mau datang lagi.

Selain tumpukan sampah dan pengusaha payung dan tikar yang sangat tidak mempedulikan wisatawan ada hal yang perlu di perhatikan lagi, jaring dan perahu nelayan berserakan dimana-mana, serta tikar karpet yang di jemur di atas perahu nelayan dan ikan-ikan yang kecil terperangkap di jaring yang ga di gunakan oleh nelayan ini yang membuat bau menyengat dan membuat wisatawan tidak betah ke pantai Baron.

Baca Juga : WISATA KE PANTAI BARON HARUS WASPADA, INI PENYEBABNYA .

Pemandangan bak bukan pantai melainkan seperti tempat samp4h di pantai Baron ini membuat pengunjung merasa jera untuk kembali ke Pantai Baron.

Selain sampah dan orang yang membuka bisnis di sini dengan tidak memperhatikan kerapian dan kesenian akan tempat wisata, seperti pantai ini tidak mempunyai pengelola saja.

Pesan untuk pengelola atau Pokdarwis setempat untuk bisa lebih memajukan lagi pantai baron. Kemana pantai Baron yang bersih?? Kemana pantai Baron yang indah?? Kemana pantai Baron yang tertata lagi??? Seperti dulu lagi. Itu kerinduan kami sebagai wisatawan.

Di jaman yang semakin banyak yang ingin memajukan wisata masing-masing mengapa pengelola pantai Baron tidak mencontoh pantai yang lain seperti di pantai pulang Syawal (Indrayanti) 

pengelolaan yang sangat rapi, indah dan di sana juga tidak kelihatan sampah sedikitpun karena di sana di terapkan denda membuang sampah sembarangan.

Seharusnya kelompok sadar wisata pantai Baron sudah memiliki aset yang besar karena wisatawan mengenal pantai Baron adalah pantai yang wajib di kunjungi oleh wisatawan. Mengapa mereka tidak menjaga asetnya itu???

Semoga pantai Baron cepat di adakan penataan yang lebih indah, rapi dan bersih seperti perahu nelayan di pisahkan dari akses untuk pengunjung, pengusaha tikar dan payung yang lebih rapi penataannya seperti pantai-pantai yang lain, juga di sediakan tempat sampah yang memadai.

Mari kita jaga alam kita untuk kita semua mulai dari pengunjung sendiri, pedagang, nelayan, dan juga semua yang terlibat dan mencari nafkah di pantai Baron ini.

Kedepannya saya sendiri berharap kelak kalau ke pantai Baron lagi nuansa nya sudah tidak seperti sekarang ini.
Selamat berwisata :)

Related Posts:

Tweet